Pdt Welmince: Memberi Sesuai Kebutuhan
Senin, 1 September 2014 09:25
POS KUPANG
Pdt. Welmince L Pardosi-Makatita
POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Menjadi pelayan jemaat sekaligus ibu bagi anaknya, Pdt. Welmince L Pardosi-Makatita, S.Si, memiliki prinsip untuk mengutamakan pelayanannya kepada jemaat.
Sedangkan pekerjaan di rumah menjadi tugas bersama, dia dan suaminya. Siapa yang memiliki waktu luang, dialah yang mengerjakan pekerjaan di rumah.
Karena itu, sebagai pelayan Tuhan, ibu dari Mangara Johansen Putra Pardosi, ini selalu mencurahkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan kepada jemaat yang dilayaninya.
"Terpilih menjadi pelayan Tuhan adalah keberuntungan karena bisa terpilih dari begitu banyak orang untuk menjadi pelayan Tuhan dan membawa kabar sukacita kepada banyak orang. Saya selalu mengutamakan pelayanan kepada jemaat dibanding pekerjaan di rumah. Kalau ada yang bisa saya kerjakan, saya kerjakan. Tetapi kalau tidak bisa saya lakukan, pasti bapak Putra yang ambil alih," tutur alumni Fakultas Theologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogjakarta ini.
Istri dari Sahara Pardosi, yang memulai pelayanannya sebagai pendeta di Jemaat Elim Litmasi, Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, tanggal 1 Maret 2000, ini menuturkan, sebagai pelayan ia harus mampu menyesuaikan diri dengan karakter jemaat yang dilayaninya, agar pelayanan yang diberikan mendapat tempat di hati jemaat dan bisa membangun iman jemaat.
"Setiap jemaat memiliki karakter dan tantangan tersendiri, sehingga sebagai pelayan, saya harus mampu memberikan apa yang dibutuhkan jemaat," ujar wanita kelahiran Kupang, 11 April 1970 ini.
Mengenai tantangan dalam pelayanannya di jemaat GMIT Gunung Zalmon Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, alumni SMA Negeri 1 Kupang ini menguraikan, jemaat GMIT Gunung Zalmon Labuan Bajo merupakan jemaat yang baru bertumbuh dan memiliki mobilitas yang cukup tinggi, sehingga gereja harus mampu membuka diri terhadap setiap hal yang ada, sehingga kebutuhan jemaat dapat terlayani.
"Kadang ada bule (wisatawan) yang masuk kebaktian. Jadi harus ada pengembangan pelayanan. Jemaatnya juga dalam pertumbuhan sehingga ide-ide perubahan yang kami sampaikan selalu mendapat tanggapan baik dari jemaat dan langsung dilakukan," urai pendeta yang tujuh tahun melayani jemaat GMIT Imanuel Ruteng di Kabupaten Manggarai.
Alumni SMP Negeri 2 Kupang ini juga mengatakan, jemaat yang sedang bertumbuh seperti jemaat GMIT Gunung Zalmon Labuan Bajo, juga memiliki tantangan tersendiri, karena kehidupan jemaat belum mendapatkan karakter utamanya, sehingga membutuhkan pelayan yang mampu memberikan kenyamanan dan menumbuhkan iman jemaat sekaligus memberikan karakter persekutuan yang matang.
"Kebetulan saya masih diterima di sini. Saya mencoba memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan dan pertumbuhan jemaat di sini demi membentuk karakter persekutuan yang utuh tanpa ada pihak yang merasa diri paling besar dalam jemaat. Karena gereja adalah persekutuan itu sendiri, dan jemaat adalah milik Kristus," kata Pdt. Welmince.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar